Kali ini melakukan kunjungan ke daerah Purbalingga, usaha penggilingan jagung. Hasil produksi pipilan jagung selain dijual kepada produsen pakan ternak besar juga digunakan sendiri untuk membuat pakan ternak yang dijual kepada para peternak ditingkat lokal.
Mengapa usaha ini menarik....?
secara umum saya coba menggambarkan mengenai pertumbuhan industri, potensi dan prospektif usaha kedepan.
Dalam penulisan ini tidak akan dibahas secara detail mengenai laporan finansial usaha serta angka-angka proyeksi, tetapi hanya memberikan bahwa ini adalah salah satu UKM yang memang layak untuk dibantu dan melakukan investasi.
Industri
Peran jagung dalam
ekonomi nasional, khususnya di pedesaan, juga sangat penting. Saat ini, rumah
tangga jagung merupakan rumah tangga terbesar kedua setelah padi yaitu 6,71
juta kk (37,63%) dari 17,83 juta kk padi, palawija dan tebu. Peran ini semakin
besar apabila juga dihitung multiplier effek dari agribisnis jagung.
Jagung merupakan komponen terpenting pakan pabrikan di dunia, terutama di daerah tropis. Di Indonesia, sekitar 51 persen komponen pakan pabrikan (terutama pakan komplit) adalah jagung. Kebutuhan jagung untuk industri pakan tiap tahun terus meningkat sejalan dengan perkembangan industri peternakan.
Komoditas jagung semakin
diperlukan untuk konsumsi industri pakan ternak di Indonesia. Seiring
pertumbuhan konsumsi hasil pertenakan seperti telur dan daging, maka akan
semakin besar kebutuhan konsumsi jagung di sektor ini.
Perkembangan industri
peternakan / pakan yang pesat, Indonesia harus meningkatkan prioritas
peningkatan produksi jagung. Pemenuhan kebutuhan jagung yang mengandalkan impor
akan berisiko menghambat industri peternakan dan pakan dalam negeri.
Kebutuhan jagung untuk
industri pakan tiap tahun terus meningkat secara signifikan sejalan dengan
pesatnya perkembangan industri peternakan. Kebutuhan jagung untuk bahan
industri pakan ternak, makanan, dan minuman terus meningkat sekitar 10 sampai
15 persen per tahun. Data FAO menunjukkan bahwa total kebutuhan jagung di
Indonesia tahun 2007 sebesar 13,98 juta ton. Dari total tersebut, sebesar 4,20
juta ton atau sekitar 30 persen digunakan untuk pakan Informatika
Pertanian, Vol. 20 No.2, Desember 2011 : 65 – 75
Peran jagung sebenarnya telah berubah
lebih sebagai bahan baku industri dibanding sebagai bahan pangan, diperkirakan
lebih dari 55 % kebutuhan jagung dalam negeri digunakan untuk pakan sedangkan
untuk konsumsi pangan sekitar 30 % dan selebihnya digunakan untuk benih. Hal
ini menyebabkan kebutuhan akan jagung terus mengalami peningkatan mengingat
perkembangan sektor peternakan yang diiringi dengan
peningkatan industri pangan dan pakan.
Potential Market
Peran jagung telah berubah lebih sebagai
bahan baku industri dibanding sebagai bahan pangan,diperkirakan lebih dari 55 % kebutuhan
jagung dalam negeri digunakan untuk pakan.
Untuk konsumsi pangan hanya sekitar 30 %
dan selebihnya digunakan untuk benih. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan jagung
terus mengalami peningkatan mengingat perkembangan sektor peternakan yang
diiringi dengan peningkatan industri pangan dan pakan.
UD Semangat Usaha adalah
salah satu usaha yang berlokasi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Perusahaan
ini mengolah jagung sebagai bahan baku pakan ternak.
- Membantu komunitas lokal di daerah Kabupaten Purbalingga (khususnya petani jagung) karena bisnis dijalankan di daerah pedesaan dengan teknologi sederhana dan skala kecil.
- Mempekerjakan 12 karyawan, laki-laki.
- Berkerjasama dengan 20 pengepul jagung diwilayah, Purbalingga, Banyumas dan Purworejo
- Pengepul bekerjasama dengan sekitar 100 petani di daerah. Sehingga total yang terlibat mencapai 1500-2000 petani.
- Membuka dan menyediakan lapangan kerja, Memberikan nilai ekonomi, meningkatkan pendapatan rumah tangga di Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banyumas.
- Keberadaan dan perkembangan usaha ini memiliki dampak positif bagi daerah.
- Meningkatkan pendapatan rumah tangga dan meningkatkan pendapatan daerah merupakan dampak positif.
Selain membuat jagung
pipilan UD Semangat Usaha juga membuat pakan ternak sapi, itik dan ayam. Hasil
pakan ternak ini dijual ke beberapa peternak di sekitar wilayah kabupaten
Banyumas. Komposisi antara Penjualan Jagung dan pakan ternak, serta komposisi antara jenis penjualan pakan ternak yang diproduski dapat terlihat seperti grafik dibawah ini,
Proses pembuatan pakan
ternak ini telah mendapat uji analisa dari Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan
Ternak, Fakultas Ilmu Peternakan UNSOED.
Berdasarkan proyeksi arus kas perhitungan kelayakan dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: Net Benefit-Cost Ratio (NBCR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR). Bisnis atau proyek layak secara finansial jika NBCR yang> 1, NPV> 0 dan IRR> tingkat diskonto.
Industri ini bisa dikategorikan industri yang strategis karena memiliki banyak dampak terhadap masyarakat dan pertumbuhan industri pakan ternak..
Secara makro pertumbuhan industri signifikan setiap tahun
seiring dengan perkembangan industri peternakan dan pakan ternak. Keberhasilan perusahaan ini akan sangat tergantung pada kemampuan dari suply nahan baku dari
para petani, baik tenaga kerja yang langsung menangani proses produksi maupun tenaga kerja tidak langsung yang meliputi tenaga administrasi dan manajemennya.