Rabu, 16 Maret 2011

Petani "Gula Kelapa...."

Pengrajin atau petani Gula Kelapa....ah sama aja..

Senin 14 Maret  2011,
Pagi pagi sekali menuju bandara dengan terburu-buru.., wah jangan sampai seperti beberapa waktu yang lalu… Saking macetnya hari Senin akhirnya harus ketinggalan pesawat… mudah2an hari ini ga terlalu macet…bener nih ga terlalu macet…jam 06.15 sudah tiba di  Soekarno Hatta..
Flight on schedule…07.45…
Yogjakarta..08.45,  seperti biasa di Adicucipto selalu minum iced capucino..di “XO cafee….”
Ya hari ini mulai perjalanan ke beberapa UKM (usaha Kecil dan Menengah),

Kulon Progo
Perjalana ke Kulon Progo ini adalah yang kedua kali untuk melihat bagaimana para pengusaha “gula semut”…


Perjalanan menuju lokasi berkisar 2 jam…  mulai terasa lapar, apalagi tadi pagi ga sempet sarapan… Nah..itu dia RM ibu Hartin...
Lokasinya antara Yogjakarta dan Kulonprogo...
Tempatnya enak...sejuk...dan alunan musik gending Jawa terdengar selama menikmati makanan yang disajikan...
 
Ayam goreng dan bebek goreng…wuih sambelnya enak banget.. makan dengan kalap...tambah lagi....yahhh jadi kekenyangan nih..




Sampai di klien..ngobrol panjang lebar dengan salah satu pengusaha.. yah sebenarnya Indonesia kaya dengan segala sumber alam, semuanya banyak berlimpah.. Daerah Kulonprogo terkenal dengan penghasil "Gula semut" organik yang bersertifikasi International, karena selam ini pengembangannya didampingi dengan HIVOS, salah satu lembaga dari Belanda yang "care" terhadap produk organik..
Waktu sdh semakin sore... "oke pak, mudah2an bisa berlanjut kerjasama ini… sampai ketemu lagi pak…”



Mau kembali dan bermalam di Jogja??  Nanti dulu..pikir2 dulu, karena besok harus sudah ada di Kebumen.. Berpikir sepertinya menarik juga kalo  langsung berangkat ke Kebumen malam ini, karena belum pernah tinggal di kota Kebumen, namanya sih sudah sering denger…

Berangkat ke Kebumen dengan naik bis “efisiensi”…wow bisnya keren bangettttt…
Warna bis orange... begitu naik..hmmmm seger di dalamnya...tidak seperti bis lainnya.. Interiornya dari kulit imitasi dengan warna "cream"... begitu kita duduk langsung ditawari minum coca-cola... fanta... atau sprite... bangkunya empuk banget dan bisa di geser sesuka hati asal tidak mau dimarahi dengan penumpang lain...hehehe..

"turun dimana mas..." ternyata kondekturnya cewek... "wah saya nggak tau turun dimana mbak, pokoknya Kebumen...."Telp temen, kira2 hotel apa yang bagus di Kebumen, dan harus ada wifi nya…“Hotel Putera” Boutique room….ternya ta kota Kebumen sepiiiii banget…ga seperti yang di bayangkan..

Kebumen pagi hari….Hari Pertama
Setelah sarapan dan telp klien, berangkat ke pengusaha kerajinan pandan…ngobrol panjang lebar… ya ternyata banyak sekali yang bisa dikembangkan didaerah Kebumen, namun sepertinya PEMDA Kebumen tidak terlalu “aware” dengan hal ini…ya mungkin mereka terlalu sibuk ya…
Padahal ini merupakan salah satu potensi daerah yang bila dilakukan pendampingan dan pengembangan akan mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah.


 
Kebumen pagi hari….Hari Kedua
Kali ini kunjungan ke pengusaha gula kelapa….sebelumnya  mengunjungi dan melihat secara langsung para petani dan pengrajin gula di daerah kecamatan Tanahan… Agak panas karena daerah ini di pesisir pantai selatan..
Ngobrol….cerita…tertawa dengan pengrajin gula memberikan kesadaran begitu banyaknya hal yang telah terlupakan selama ini…. Ya terkadang lupa dengan apa sih arti kehidupan??
Petani  / pengrajin…..Mereka adalah orang2 yang mungkin lebih mengerti dan memaknai kehidupan yang sebenarnya…
Setiap pagi mereka harus berangkat dan “menderes” kurang lebih 30 pohon kelapa dengan ketinggian rata-rata 9 meter.. 2 kali sehari pagi dan sore … setiap hari…
"menderes" adalah pekerjaan pokok mereka untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari...

 Ternyata dengan "menderes" mereka dapat menyekolahkan anak-anak.. Yang lucunya saat ini banyak pemuda desa yang pergi ke "Kota Besar" akhirnya kembali ke kampung dan mambantu orangtuanya "menderes"... "kenapa kembali ke kampung mas...?" 
"lha wong penghasilan saya di Jakarta masih lebih besar kalau saya menderes...." "kalau di desa saya bisa nabung..kalau di Jakarta habis gitu2 aja....." nah lho....?????
Salah satunya pak “Sanip” sdh 17 tahun menjalani hal ini, bayangkan berarti dalam sehari hampir 540 m dia harus memanjat… setahun ??? 17 tahun ????, mungkin sudah sampai ke bulan ya…
Perjalanan ke desa…ngobrol dengan para petani yang hidup dengan sederhana, pemikiran yang polos memberikan pengalaman tersendiri yang sulit untuk diungkapkan…tapi yang pasti setiap pengalaman dalam hidup pasti akan mempengaruhi cara dan perilaku kita setelahnya…


Dalam perjalanan kembali menuju kota Kebumen…sudah mulai terasa lapar…
Nah…ini dia… Makan dulu ah, katanya sih ini terkenal di daerah Tanaha, Kebumen..
SOTO PAK KORAD....
Rasa sotonya agak manis…beda dengan soto Semarang , masih agak aneh…tapi tetep aja membuat kenyang..yah bisa menambah energy utk melanjutkan kegiatan hari ini…
Whhhuihhh….masih banyak kerjaan menunggu…